Sabtu, 26 Desember 2009

They were Sister

ink on paper

Pagi berlari ceria mengejar rona-rona merah jingga dari semburat yang menerobos sela-sela cemara yang mulai menua. Satu dua langkah bergema dalam irama yang menghentak sukma. Dua pasang kaki terus berlari saling mengejar tak mau tertinggal. Sesaat berhenti, tersengal, menarik nafas panjang, melihat berkeliling. indah. indah dan hanya indah. lalau berlari lagi. Kedua pasang kaki itu. Tetap saling berkejaran riang ceria penuh canda. Tak beralas kaki, tapi tak mengapa. Rumput hijau menahan kaki-kaki mungil itu dari antukan batu dan duri yang menari-nari disepanjang jalan setapak itu. Terus berlari menuju kepuncak bukit itu, kaki-kaki itu seperti menari. Berpacu dan terus melaju.

Ah... puncak bukit sudah tampak dkat rupanya. Sebuah menara tua menjulang diatasnya. Hijau menghampar di sela-sela merah menyala yang menggoda. Dua pasang kaki terhenti seketika di depan papan bertulisakan "kebun stroberi menari". Sesaat. ya hanya sesaat kaki kaki itu berhenti berlari. Sekejap berikutnya kembali menari menuju kebun stroberi.

"Kakak, aku mau memetik 7 stroberi untukku sendiri..." Kata si asik pada kakaknya sembari terus berlari menari riang.
"Kenapa hanya 7 adik? Kakak juga mau... Adek bisa petik 7o atau 700 stroberi kalo adik mau.."
Ujar sang kakak pada adiknya.
"Ah.. tidak kakak... adik cuma mau 7 stroberi saja... Satu untuk ku makan disini, satu untuk kakak, satu untuk ayah, satu untuk ibu." Adik menjelaskan
"Itu baru empat..., lalu untuk siapa yang tiga lagi, dik? Kakak bertanya lagi..
"Satu untuk Tuan Menara, satu untuk nona mentari dan satu lagi untuk nyonya cemara.." jawab si adik tersenyum ceria.
Sang Kakak memandang adiknya lembut dan tersenyum mengerti.
"Ayo, Dik kita menari stroberi... " Ajak kakak
"Ayo.. Ayo.. Kak... ahahaha... tari stroberi... Ayo kak... " Adik mengiyakan penuh semangat...

Dan mereka menari dibawah bayang-bayang Tuan menara dan hangatnya sinar nona mentari yang mengintip manja dari sela-sela nyonya cemara....
Dan hari itupun sekali lagi indah...
Merona dan berbayang-bayang jingga.
Tersenyum dan menatap.
Hangat dan menentramkan jiwa.
Dan lantunan stroberi menari itupun bergema diseluruh lembah di bawah bukit itu.

====================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar