Senin, 07 Desember 2009

[mee on art nouveau #1]

original artwork: pencil on paper

-----------------------------------------------------------------------------------------
Sudah sekian lama sejak terakhir kali menggambar wajah, akhirnya saya mencoba menggambar wajah lagi. Kali ini dengan sedikit stilisasi gaya dengan sentuhan art nouveau. Entah kenapa saya sedang ingin ber art nouveau ria. Mungkin sedikit terpengaruh teman yang beberapa waktu lalu membawakan sefolder karya artnouveau.

Sebenarnya ini bukan kali pertama saya menggambar wajah si model ini. Ya, beberapa tahun lalu saya sempat menggambar wajahnya, tapi seingat saya hasilnya buruk sekali waktu itu. Hahaha, tapi tetap saja dengan pede saya hadiahkan. Dan kali ini sesuai janji, saya mencoba menggambar lagi, dan sepertinya hasilnya lebih memuaskan. Setidaknya menurut saya begitu. Dan hahaha, ternyata mbaknya tidak suka mawar.

------------------------------------------------------------------------------------------------------

gadis berkacamata dalam buku gambar

Malam itu sangat panas. Tidak seperti biasanya memang. Udara terasa sangat gerah, apalagi di lantai dua kamarku yang pengap. Jendela sudah ku buka, baju juga sudah kubuka, tinggal bercelana pendek saja aku mencoba tidur. Tapi kok udara panas memaksa mata untuk tetap terbuka. Sial sekali, padahal sebenarnya aku ingin sekali tertidur pulas.

Tiba-tiba, sebentuk angin kencang berhembus melalui sela-sela jendela yang terbuka...
Wah.. ini dia, pikirku... Angin segar...
Angin itu berhembus dengan aneh, tampaknya seperti berputar-putar. Tiba-tiba buku gambar yang tergeletak di mejaku mulai membuka-buka sendiri tertiup angin. Kontan aku melonjak kaget. Setan..!! pikirku, tapi setelah diperhatikan ternyata memang karena angin yang aneh itu. Angin aneh yang berhawa sejuk itu tiba-tiba memaksaku untuk mendekati dan melihat buku gambarku itu. Buku yang biasa selalu kubawa kemana-mana, maklum belum penuh halamannya, jadi masih sering aku bawa-bawa jika sewaktu-waktu ingin menggambar.

Kembali angin itu berhembus kencang dan membuka buku gambarku. Tepat ketika aku berada dihadapannya, buku itu terbuka lebar. Aku cukup kaget sesaat saat melihat sebentuk gambar wajah di halaman buku itu. "Ahh, buku siapa ini, pasti terbawa.. " pikirku... Karena aku merasa bukan aku yang menggambar wajah itu. Tapi setelah kuteliti lagi, itu memang buku gambarku. Aku jadi makin penasaran.

Lagi-lagi angin aneh itu berhembus lagi. Kali ini memaksaku untuk membuka halaman asing tadi. Kuperhatikan baik-baik gambar di lembar itu. Ternyata seorang gadis berkacamata, dengan senyumnya dan pandangannya yang tajam. "Hmm.. siapa ya dia?" pikirku makin penasaran. "Cantik juga.." Aku kembali mengamati gambar gadis berkacamata di buku itu, kuperhatikan teknik menggambarnya, maklum aku juga senang menggambar. "Sepertinya sedikit terburu-buru menggambarnya", pikirku.

Tiba-tiba angin kembali menghantam wajahku dan sesaat kulihat mata di gambar itu berkedip. Kaget setengah mati aku langsung menjauh dari buku itu. Tapi rasa penasaran kembali muncul. Lalu kuberanikan lagi untuk memandang gambar di buku itu. Sekali lagi angin berhembus, dan kali ini dia tersenyum. Hampir copot jantungku, kaget setengah mati. Tapi tetap kuberanikan diri untuk terus mengamati gambar itu. Tiba-tiba gambar itu mulai tampak hidup dan bergerak-gerak... Daun-daun di gambar itu tiba-tiba bergoyang-goyang. Keringat dingin mulai mengucur, tapi aku tak sanggup untuk melempar buku itu dari tanganku. Semacam ada lemyang sangat kuat. Mendadak, angin aneh tadi kembali berhembus. Kali ini lebih kenceng dari sebelumnya. Dan makin kencang... Dan makin kencang. Sekarang angin itu terasa berputar-putar disekelilingku. "Oh, tidak.. apapula ini" pikirku dalam hati.

Tiba-tiba tubuhku terasa ringan sekali, dan setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata aku mulai terangkat dari lantai kamarku, dangan tanganku tetap memegang buku itu dengan erat. Perlahan-lahan angin yang berputar itu menggulung tubuhku dan aku merasa tubuhku seperti tersedot pelan-pelan. Ya... benar, tubuhku mulai tersedot kedalam buku gambar itu rupanya. Aku bisa melihatnya jelas di kaca di dinding kamarku. Tubuhku melayang dengan angin menggulung tak menentu dan pelan-pelan mulai menghilang ke dalam buku itu. Semacam dalam film fantasi saja. Lalu pandanganku kembali kuarahkan ke wajah dalam gambar tadi. Dia tersenyum lagi, dan tiba-tiba sebuah hentakan keras membuatku terjatuh entah dimana, tapi yang pasti aku merasa terjatuh ke suatu temapat didalam buku gambarku itu.
Ya, sekarang aku didalam buku gambarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar