Selasa, 04 Agustus 2009

THE LOST FAIRY


pencil on paper
2009



Hutan itu memang cukup lebat untuk seorang manusia berada disana. Namun tidak untuk Phyranosue, peri muda nan jelita ini nampak asik bermain di rimbunnya pepohanan dan lebatnya hutan Mnyxiograbore yang terkenal angker itu. Mau bagaimana lagi, hutan itu memang sudah seperti kamar bermain utntukny yang peri hutan itu. Dia memang sedikit aneh, jarang sekali dia bermain bersama teman-teman sebayanya yang lain. Ia lebih suka menyendiri, berbicara dengan pohon besar sahabatnya, atau sekedar mengejar kunang-kunang hingga ke tepian hutan.

Itu pula yang ia lakukan senja itu. Serombonganm kunang-kunang muda yg enerjjik menarik perhatian Phyranosue dan memaksanya untuk terus mengejar mereka hingga ke tepian Mnyxiograbore. Ups, batas hutan itu merupakan areal yang berbahaya untuk kaumnya, para peri hutan. Ia selalu mendapat cerita dan nasehat dari para tetua di desanya supaya selalu menjauh dari tepi hutanm itu. Di luar hutan sangat berbahaya.... Banyak hal-hal yang diluar pengetahuan mereka, terutama par peri muda. Sudah sejak seribu tahun terakhir sukunya menjauh dari dunia luar dan masuk makin dalam ke hutan. Begitu banyak cerita seram yang beredar tentang keadaan di luar hutan. Bahwa disana sudah tak ada lagi pepohonan besar yang menyokong kehidupan mereka, apalagi pohon-pohon yang bisa dioajak berbicara dan berbagi cerita.

Membayangkan saja sudah ngeri... Namun entah mengapa malam ini berbeda. rasa penasaran itu terus menyeret Phyranosue untuk terus mengikuti rombongan kunang-kunang itu yang mulali melintasi batas hutan. Tiba-tiba Phyranosue tersadar dan tersentak kaget melihat di sekitarnya sudah tak ada lagi pepohonan yang mengelilingi... Rasa takut mulai menyebar... Dia mulai kebingungan. Di depannya membentang padang yang luas dengan cahaya gemerlapan di ujung sana... cahaya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Cahaya itu seperti memanggil-manggil dirinya untuk datang menghampiri. Namun ia hanya terpaku ditempat, pucat dan bingung...

-----------------

Huehehe... lagi-lagi gambar iseng. Yup, selain superhero, dari dulu saya memang selalu tertarik dengan cerita-cerita fantasi. Saya sering membayangkan makhluk-makhluk dari dunia fantasi itu benar-benar nyata. Mulai dari peri, centaur, gryphon, mionotaur, unicorn, naga, faun, dan lain sebagainya... Itu pula yang membuat saya senang nonton film. Apalagi yang berbau fantasi, makin liar makin menarik saja... hahaha...

--------------------

everybody needs a hero... maybe....


pencil on paper
2008


Haha, memang dari dulu entah kenapa seneng banget sama cerita-cerita superhero, baik itu DC atau MARVEL... Bahkan bisa dibilang gara-gara sering ngeliat gambar2 keren itu, jadi makin seneng sama yang namanya corat coret... hehehe.... sebenernya ini juga bukan tokoh hero favorit si... batman, wonder woman, sama superman...
tapi kebetulan karakternya asik buat digambar... hehe... terutama seneng banget yang versinya bung ALEX ROS, keren euy artworknya... hahaha, kapan ya bisa ketemu mas alex ros... pengen merguru... hihihi....

untitled_1

pencil on paper
2009


just a little scratch in my spare time...
nothing special... just for fun, no big deal.. hahaha...

nasehat nenek...

pointilist, ink on paper
2005

Matahari mulai beranjak naik ketika Amir kecil turut menemani neneknya bekerja di tepi pantai itu. hangat mentari memang mulai terasa membakar kulit, namun amir kecil memilih tetap tak berbaju dan celana. Ia lebih suka bertelanjang saat dipantai. Kan mumpung masih kecil katanya, kelak kalau sudah gede pasti kena UU pornografi pula.

Pagi itu ia membantu neneknya yang sedang mencoba mendirikan kembali warung kecilnya yang kemnaren malam hancur dihantam badai. Ya memang sudah reot pula warungnya yang dulu, tapi cuma itulah satu-satunya sumber pendapatan si nenek yang sudah memasuki masa senjanya itu. Mestinya ia kini hanya tinggal bersantai di rumah menikmati masa tuanya, namun apa dikata, suaminya telah tiada, anak tunggalnya yang jadi harapannyapun telah pergi.

Enam bulan yang lalu, anak kesayangannya itu, ayah dari si Amir kecil pergi melaut seperti biasa di pagi yang indah. Ya dia seorang nelayan handal yang ulet. Namun apa mau dikata, alam memang mulai tak bersahabat. Ombak besar berhasil menggulung perahunya yang kecil dan menghempaskannya di tengah laut yang ganas. Dua hari kemudian jenazahnya ditemukan di tepi pantai.

Amir kecil hanya tahu bahwa ayahnya sekarang telah bahagia di seberang lautan sana dan dia bermimpi kelak untuk menyusul ayahnya ke seberang lautan sana meraih suka cita itu. Kini ia tinggal bersama nenek dan ibunya yang setiap hari berjualan di tepi pantai untuk menyambung hidup mereka.

Nenek selalu berpesan pada Amir, supaya Amir kecil pantang menyerah dan selalu belajar keras. Ia pasti mampu menaklukan lautan luas membentang yg setiap hari selalu ia pandangi itu. Kelak, ketika ia cukup dewasa, lautan itu miliknya...

requaem in pace

drawing pen on paper


Ketika semua mulai meninggalkan hal-hal baik dan hanya mementingkan dirinya sendiri, maka tak ada lagi yang tersisa selain kehampaan...
Sebuah gambar yg saya buat beberapa tahun yg lalu, sekitar taun 2006.