Jumat, 27 Februari 2009

under pressure

"dibawah tekanan "
pencil n drawing pen on paper


Suatu hari si Badu ingin bermain kelereng bersama teman-temannya, Budi, Agus dan Yanto. Tapi apa daya ternyata hari itu dia ada les matematika di rumah Pak Slamet pukul 15.00, tepat beberapa saat setelah ia menyelesaikan makan siangnya. "Ah, nanti sore selepas les matematika pastinya aku masih bisa ikut petak umpet bareng Harjo, Santi, Tini, dan Umar.",pikirnya.

16.30 les matematika usai, senyum tipis mengembang, tapi sang ibu tiba2 berkata "Badu jangan lupa, hari ini hari pertama kamu les piano, jangan kecewain mamah, ongkosnya mahal itu guru lesnya!" Senyum tipis itu pun memudar. Sampe di rumah guru les piano sudah menunggu. Bu Isabela namanya, masih muda dan tampak rupawan pula.

Usai bermain nada, Badu tertidur kelelahan, namun ditengah mimpinya ia mendengar suara berteriak kencang, "Badu! Jangan lupa kerjakan PR-PRmu! jangan sampai di setrap lagi gara-gara gak bikin PR! Ayo belajar, mau jadi apa kamu kalo sudah besar nanti?"
Badu tetap tak acuh, terbuai dalam mimpinya bermain loncat karet bersama Anton, Marwan, Saiful, Cindi, Kesya dan Sari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar